PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE SERVO AMPLIFIER UNTUK MENGURANGI DOWNTIME PADA LINE MACHINING DENGAN METODE AGE REPLACEMENT

Loading...
Thumbnail Image
Date
2019
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknik Industri S1 Fakultas Teknik Universitas Widyatama
Abstract
Mesin Computer Numerical Control (CNC) memiliki faktor penunjang untuk menjalankan sistem operasinya. Kerusakan faktor penunjang dari mesin menyebabkan menurunnya kinerja mesin yang akan berdampak pada efisiensi mesin tersebut. Faktor penunjang terbagi atas dua bagian yaitu eksternal dan internal, faktor eksternal meliputi supply listrik dan warm-up sebagai kegiatan sebelum mesin tersebut dioprasikan, faktor internal meliputi unit kontrol yang terdiri dari power supply, spindle amplifier dan servo amplifier. Tercatat pada bulan september 2017 sampai september 2018 besarnya downtime mesin CNC pada line machining adalah 404,80 jam atau rata-rata 31,13 jam tiap bulannya yang disebabkan oleh 3 faktor utama yaitu gangguan listrik, breakdown, dan warm-up. Fenomena yang terjadi diketahui bahwa penggunaan corective maintenance yang diterapkan sebagai dasar dalam kegiatan perawatan masih belum efektif dikarenakan waktu downtime yang masih cukup besar. Penerapan preventive maintenance dengan menggunakan metode age replacement diterapkan untuk melakukan penjadwalan yang akan mengurangi downtime pada mesin. Penerapan age replacement dalam fenomena ini dapat diterapkan melalui langkah-langkah identifikasi komponen kritis dengan fishbone dilanjutkan dengan menggunakan tabel failur mode and effect analisis (FMEA) dalam penentuan nilai risk priority number (RPN) dan diakhiri dengan penjadwalan preventive maintenance untuk komponen kritis. Kerusakan pada parts kritis yang sering menyebabkan downtime ditentukan dengan menggunakan fishbone dengan hasil part kritis terletak pada bagian elektrikal yang terdiri dari tiga komponen utama sebagai komponen kritis yaitu: Servo Amplifier, Spindle Amplifier dan Power Supply Amplifier. Kerusakan yang disebabkan servo amplifier sebesar 62% dari total kerusakan dan menjadi fokus utama dari tahap FMEA dengan nilai RPN 252 sebagai faliure mode. Penyebab utama faliure mode disebabkan oleh kerusakan pada kontrol output dan waktu perbaikan dilakukan dengan membuat jadwal perawatan setiap 10 hari dari terakhir jadwal perawatan.
Description
Keywords
Preventive maintenance, Downtime, Age Replacement, Penjadwalan, line machining
Citation