Mechanical Engineering
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
- ItemREPAIR PASSENGER SERVICE UNIT (PSU) PESAWAT HERCULES C-130 A 1341 DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAND LAY UP DI PT. PUTRA BANGSA SEJATI(Program Studi Teknik Mesin, Universitas Widyatama, 2022) Waliyudin, TaufikPassenger Service Unit (PSU) yaitu komponen pesawat yang terletak diatas pada setiap baris kursi penumpang pesawat. PSU terdiri dari lampu baca, pengeras suara, AC dan sebagainya. PSU ini mengalami kerusakan cacat pada bagian pinggir dan mengalami perubahan bentuk, patah pada kayu albasia serta daya rekat yang berkurang. Kerusakan ini tidak berpengaruh terhadap performa pesawat namun mengganggu nilai estetika dari pesawat tersebut. Metode yang digunakan dalam repair Passenger Service Unit (PSU) ini menggunakan metode hand lay up. Hand lay up merupakan proses open mould atau cetakan terbuka dengan cara mengaplikasikan resin pada bahan penguat yaitu menggunakan kuas atau roll. Pada repair ini terdiri dari beberapa proses seperti rekondisi, bonding atau perekatan, filling dan painting. Hasil repair Passenger Service Unit (PSU) yang semula memiliki kerusakan secara visual seperti adanya perubahan bentuk, patah pada kayu albasia serta daya rekat yang berkurang dan setelah PSU dilakukan perbaikan maka PSU kembali seperti semula tetapi masih ada beberapa permukaan yang belum rata dan terdapat lubang-lubang kecil dibagian pinggir yang direkatkan. Pada kali ini metode hand lay up digunakan untuk repair Passenger Sevice Unit (PSU) dengan mengikuti repair manual yang ada di PT. Putra Bangsa Sejati. Pada proses ini terdapat rekondisi untuk meratakan permukaan, bonding untuk merekatkan permukaan dan painting untuk memperindah dan melapisi kulit PSU. PSU harus direkondisi agar dapat merekatkan antarpermukaan dan agar tidak terjadi dishbond. Hasil repair debonding menunjukan hasil yang berbeda, pada repair PSU memiliki kekurangan yang berupa permukaan belum rata, terdapat void serta ada lubang-lubang kecil karena keterbatasan alat yang digunakan.
- ItemANALISA PENGARUH PEMAKAIAN PERTALITE DAN PERTAMAX SERTA CAMPURAN KEDUANYA PADA PUTARAN MESIN BERBEDA TERHADAP GAS BUANG(Program Studi Teknik Mesin, Universitas Widyatama, 2022) Anshari, Muhamad FarhanAnalisa pengaruh pemakaian pertalite dan pertamax serta campuran keduanya pada putaran mesin berbeda terhadap gas buang pada mesin 4 langkah 110 cc. Tujuan penelitian ini : (1) mengetahui pengaruh emisi gas bahan bakar terendah menggunakan bahan bakar berbeda dan campuran bahan bakar terhadap gas buang yang dihasilkan sisa pembakaran bahan bakar oleh campuran bahan bakar pertamax oktan 92 dan pertalite oktan 90 dan mengetahui presentasi persen kadar emisi gas buang 𝐶𝑂., 𝐶𝑂2, 𝐻𝐶., 𝑂2. Dari hasil analisis data sebelumnya, didapatkan hasil pengujian mengenai analisis campuran bahan bakar pertamax oktan 92 dengan pertalite oktan 90 terhadap emisi gas buang pada kendaraan sepeda motor. Kesimpulannya adalah kadar zat-zat berbahaya dalam emisi gas buang cenderung menurun. Kadar CO terendah pada putaran mesin 2900 Rpm dengan campuran bahan bakar 70% : 30% yaitu 0.37%, dan tertinggi pada putaran mesin 5000 Rpm dengan campuran bahan bakar 30% : 70% yaitu 0.7%. Kadar CO2 terendah pada saat 1200 Rpm dengan campuran bahan bakar 30% : 70% yaitu 9.93%, dan tertinggi pada putaran mesin 5000 Rpm dengan campuran 70% : 30% yaitu 15.61%. Kadar HC terendah pada saat 2900 Rpm dengan campuran bahan bakar 70% : 30% yaitu 39 ppm, dan yang tertinggi pada putaran mesin 5000 Rpm pada campuran 30% : 70% yaitu 148 ppm. Namun apabila dibandingkan dengan hasil pengujian perbandingan campuran dengan murni bahan bakar maka nilai dari pertamax murni secara keseluruhan efficient pada 2900 Rpm dan yang paling tidak efficient bahan bakar yang digunakan adalah pertalite murni pada 5000 Rpm.
- ItemTROUBLESHOOTING SISTEM BAHAN BAKAR PADA PESAWAT CESSNA 172N(Program Studi Teknik Mesin, Universitas Widyatama, 2022) Millian, MaxiPada sistem bahan bakar pesawat cessna 172N memiliki banyak sistem. Salah satunya sistem bahan bakar. Sistem ini berfungsi untuk memastikan, mengalirkan, dan mengelolah bahan bakar yang akan masuk ke mesin pesawat yang pendistribusian bahan bakarnya menggunakan bantuan gaya gravitasi. Pesawat cessna 172N yang sudah lebih dari 6 bulan tidak beroperasi mengalami tidak ada bahan bakar yang mengalir ke carburetor. Dalam penelitian langsung ini bertujuan untuk menganalisis dan cara penanganan terjadinya bahan bakar yang tidak mengalir ke carburetor di pesawat cessna 172N. Terjadi bahan bakar yang tidak mengalir ke carburetor harus adanya maintenance pada sistem bahan bakar dari fuel tank inpection, fuel line inpection, plugged pipe line inspection, defective fuel selector valve inpection, hingga plugged fuel strainer inspection untuk mengidentifikasi sumber permasalahan. Pada penelitian penyebab terjadinya bahan bakar tidak mengalir ke carburetor adalah bahan bakar yang terkontaminasi dan endapan pada drum penyimpanan bahan bakar dan fuel tank pesawat yang sudah lama tidak beroperasi terdapat endapan. Pada saat bahan bakar yang telah terkontaminansi masuk dari fuel tank ke sistem bahan bakar pesawat maka terjadi penyumbatan di fuel strainer. Terjadinya penyumbatan pada fuel strainer akibat endapan yang menutup filter maka bahan bakar tidak bisa mengalir ke carburetor. Dengan masalah tersebut maka perlu melakukan repair pada bagian fuel strainer dan fuel tank, selanjutnya melakukan pemeriksaan dan pengetesan sistem bahan bakar pesawat. Cara mengatasi bahan bakar yang terkontaminasi dan endapan maka pada fuel tank dengan melakukan pengurasan bahan bakar sebelum pengisian ulang bahan bakar, melakukan penyemprotan ACF-15 pada fuel tank.
- ItemANALISIS PERBANDINGAN GAYA DORONG (THRUST) MESIN HONEYWELL TPE331–10R-512C DAN MESIN HONEYWELL TPE331- 12JR-701C TERHADAP VARIASI KETINGGIAN TERBANG MENGGUNAKAN PERHITUNGAN TERMODINAMIKA(Program Studi Teknik Mesin, Universitas Widyatama, 2022) Rizkiarjo, FitraGaya dorong (thrust) merupakan faktor yang sangat penting pada sebuah mesin pesawat terbang. Pada mesin turboprop, gaya dorong sebagian besar dihasilkan oleh energi gas buang yang memutar turbin lalu disalurkan ke baling-baling (propeller) melalui poros yang sama, putaran turbin direduksi terlebih dahulu oleh reduction gearbox yang kemudian memutarkan propeller. Mesin Honeywell TPE331–10R-512C dan mesin Honeywell TPE331-12JR-701C merupakan mesin pesawat turboprop ber-tipe single spool yang menggunakan dua stage centrifugal compressor dan tiga stage axial turbine. Berdasarkan analisis dan perhitungan menggunakan rumus termodinamika dapat diketahui nilai gaya dorong dari kedua mesin. Dari data mesin Honeywell TPE331–10R-512C dan mesin Honeywell TPE331-12JR-701C yang diperoleh pada saat penelitian, maka hasil perhitungan yang didapatkan pada mesin Honeywell TPE331-10R-512C untuk nilai terbesar propeller thrust sebesar 7,307 kN, nozzle thrust sebesar 0,111 kN dan total thrust sebesar 7,419 kN. Pada mesin Honeywell TPE331- 12JR-701C nilai terbesar propeller thrust sebesar 7,774 kN, nozzle thrust sebesar 0,117 kN dan total thrust sebesar 7,891 kN, gaya dorong (thrust) terbesar diperoleh pada saat ketinggian terbang 0 ft (sea level). Jadi, gaya dorong total (total thrust) mesin Honeywell TPE331-12JR-701C memiliki nilai 6,37% lebih tinggi dari total thrust mesin Honeywell TPE331-10R-512C pada saat ketinggian 0 ft (sea level). Sedangkan untuk rata-rata total thrust berdasarkan variasi ketinggian dari mesin Honeywell TPE331-12JR-701C memiliki nilai 6,59% lebih tinggi dari rata-rata total thrust mesin Honeywell TPE331-10R-512C, sehingga mesin Honeywell TPE331-12JR-701C menghasilkan performa total thrust yang lebih baik.
- ItemANALISIS TERJADINYA LOW OIL PRESSURE PADA MESIN AVCO LYCOMING PESAWAT CESSNA 172N(Program Studi Teknik Mesin, Universitas Widyatama, 2022) Alfano, Faris KusumaPesawat Cessna 172N mempunyai mesin avco lycoming. Pada mesin avco lycoming terdapat oil pressure sistem. Oil pressure terdapat garis merah bawah pada 25 psi menunjukkan oli minimum tekanan diizinkan dalam penerbangan. Busur hijau antara 60 hingga 85 psi menggambarkan kisaran tekanan oli operasi yang diinginkan. Merah garis pada 100 psi menunjukkan tekanan oli maksimum yang diizinkan pada indikator. Pelumasan pada mesin avco lycoming menggunakan pelumasan sistem basah (wet sump). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya low oil pressure, upaya perbaikan low oil pressure, upaya pencegahan low oil pressure. Untuk menangani kejadian oil pressure hose bocor yang mengakibatkan tekanan oli rendah, yang harus dilakukan adalah troubleshooting dari low oil supply, low viscosity oil, oil pressure relief valve, oil pump, oil filter, pressure or suction line. Berdasarkan analisis penyebab terjadinya low oil pressure mesin avco lycoming pesawat Cessna 172N adalah kebocoran oil pressure hose, dengan bocornya oil pressure hose dilakukan pergantian komponen oil pressure hose tersebut, melakukan pemeriksaan (inspection) dan pengetesan (engine test). Upaya pencegahan terjadinya low oil pressure mesin avco lycoming adalah memastikan pasokan oli cukup yaitu 6 quarts, viskositas baik suhu tinggi maupun rendah, katup pelepas tekanan oli dapat mengatur tekanan, pompa oli dapat memompa dan mengalirkan oli, filter oli dapat menyaring kotoran dan jalur tekanan atau hisap seperti oil pressure hose tidak bocor.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »