Civil Engineering - Bachelorhttps://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/152412024-03-28T19:39:21Z2024-03-28T19:39:21Z221ANALISIS PERKUATAN LERENG PADA JALUR KERETA API KM 370+800 S.D 370+900 DAN KM 377+000 S.D 377+100 ANTARA STASIUN JERUKLEGI DAN STASIUN KAWUNGANTEN DAOP 5 PURWOKERTODewi, Yulia Mega Puspitahttps://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/1077752024-01-11T08:18:21Z2023-01-01T00:00:00Zdc.title: ANALISIS PERKUATAN LERENG PADA JALUR KERETA API KM 370+800 S.D 370+900 DAN KM 377+000 S.D 377+100 ANTARA STASIUN JERUKLEGI DAN STASIUN KAWUNGANTEN DAOP 5 PURWOKERTO
dc.contributor.author: Dewi, Yulia Mega Puspita
dc.description.abstract: Keselamatan lalu lintas kereta api tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang
tersedia. Kecelakaan umumnya banyak terjadi pada perlintasan kereta api antara kereta
api dan pengguna jalan. Oleh sebab itu, pemerintah sebagai regulator mulai
merencanakan jalannya keselamatan transportasi perkeretaapian dengan mengetahui
kondisi eksisting yang ada, dapat disusun regulasi dan meningkatkan kelayakan sarana
dan prasarana sebagai pendukung peningkatan keselamatan perkeretaapian. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas lereng akibat pergerakan tanah yang terjadi
pada jalur kereta api KM 370+800 s.d 370+900 dan KM 377+000 s.d 377+100 antara
Stasiun Jeruklegi dan Stasiun Kawunganten Daop 5 Purwokerto. Hujan dengan
intensitas tinggi yang terjadi sejak 7 Oktober 2022 mengakibatkan jalur Kereta Api di
beberapa titik sepanjang jalur lintasan antara Stasiun Jeruklegi sampai Stasiun
Kawunganten mengalami ambles dan pergerakan tanah yang menyebabkan perjalanan
kereta api terhenti. Hasil perhitungan stabilitas lereng dikalkulasi menggunakan
perangkat lunak metode elemen hingga 2 dimensi dengan keluaran data berupa angka
aman. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan beberapa alternatif
perkuatan, pada KM 370+800 s.d 370+900 digunakan alternatif dengan perkuatan
bantalan beton bekas sebagai pengganti bronjong 2 trap + cerucuk rel yang dipancang
sedalam 4 meter pada sebelah kanan rel memiliki nilai geser total sebesar 10 cm dengan
SF = 1.5097 > 1.5. Selanjutnya pada KM 377+000 s.d 377+100 digunakan alternatif
dengan perkuatan bronjong + cerucuk rel yang dipancang dengan kedalaman 4 meter
pada sebelah kanan rel memiliki nilai geser total 6 cm dengan nilai SF = 1.5003 > 1.5.
Maka alternatif tersebut aman terhadap kelongsoran karena memiliki nilai SF > 1.5
yang berarti melebihi nilai SF minimum.
2023-01-01T00:00:00ZANALISIS PENGARUH TANAH EKSPANSIF TERHADAP DEFORMASI PADA JALAN TOL CIKAMPEK-PALIMANAN LAJUR 1 DAN 2 KM 122+400Waruwu, Robin Krismanhttps://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/1077742024-01-11T08:12:35Z2022-01-01T00:00:00Zdc.title: ANALISIS PENGARUH TANAH EKSPANSIF TERHADAP DEFORMASI PADA JALAN TOL CIKAMPEK-PALIMANAN LAJUR 1 DAN 2 KM 122+400
dc.contributor.author: Waruwu, Robin Krisman
dc.description.abstract: Perubahan bentuk tanah (deformasi) merupakan permasalahan yang perlu mendapat perhatian dan penelitian, sehingga penyebabnya dapat diketahui untuk diperbaiki berupa stabilisasi tanah di sekitar kejadian. Tanah mengembang (swelling) mempunyai karakter kembang susut yang besar. Pada perkerasan Jalan Tol Cikampek-Palimanan Lajur 1 dan 2 KM 122+400 diprediksi terjadi deformasi akibat pengaruh tanah ekspansif di bawahnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai karakter dan sifat fisik tanah dasar, sehingga dapat menentukan jenis stabilisasi tanah. Dari hasil identifikasi tanah dengan metode indeks tunggal menurut Chen, 1988 dan Snethen, 1977, jika lahan di lokasi proyek tidak diganti dengan lahan yang tidak ekspansif, maka akan memiliki potensi pengembangan yang tinggi. Potensi penurunan penurunan berdasarkan Terzaghi dan Peck yaitu besarnya penurunan sebesar 7,3 cm dan waktu yang diperlukan untuk kondisi stabil atau proses konsolidasi terjadi selama 4,8 bulan. Tinggi gaya (total heave) untuk kondisi tanah asli yang relatif besar mencapai 8,52 cm yang menyebabkan perkerasan Jalan Tol Cikampek-Palimanan Lajur 1 dan 2 KM 122+400 mengalami deformasi.
2022-01-01T00:00:00ZANALISIS DEBIT ANDALAN UNTUK KEBUTUHAN AIR BAKU PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TELAKE MENGGUNAKAN METODE NRECARestu, Rizal Gentahttps://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/1077732024-01-11T08:08:28Z2022-01-01T00:00:00Zdc.title: ANALISIS DEBIT ANDALAN UNTUK KEBUTUHAN AIR BAKU PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TELAKE MENGGUNAKAN METODE NRECA
dc.contributor.author: Restu, Rizal Genta
dc.description.abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah air pada DAS Telake dengan
mengunakan metode Nreca, proyeksi penduduk di Kota Balikpapan dengan
mengunakan metode aritmatik, dan kebutuhan air baku di Kota Balikpapan. Sungai
Telake merupakan anak sungai dari sungai Mahakam yang termasuk dalam DAS
Telake. DAS Telake memiliki luas 113884,29 ha dan memiliki Debit Andalan sebesar sebesar 26,36 /s, sebesar 6,13 /s, dan sebesar 1,92 /s. Jumlah
penduduk pada tahun 2021 adalah 695.287 jiwa. Setelah diproyeksikan mengunakan
metode aritmatika, jumlah penduduk pada tahun 2031 adalah 852.800 jiwa dan jumlah
penduduk tahun 2041 adalah 1.010.313 jiwa, hasil jumlah penduduk diproyeksikan
terhadap kebutuhan air. Jumlah kebutuhan air pada tahun 2021 sebesar 1,16 /s, pada
tahun 2031 sebesar 5,17 /s, dan tahun 2041 sebesar 8,02 /s. Dari hasil penelitian
tersebut pada DAS Telake debit andalan yang mencukupi sampai tahun 2041 di Kota
Balikpapan ada pada yang memiliki debit andalan sebesar 26,36 /s.
2022-01-01T00:00:00ZANALISA GEOTEKNIK PERKUATAN TANAH PADA KERUSAKAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA (Studi Kasus Jalan Rancacili)Putri, Reksha Andaruhttps://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/1077692024-01-11T04:00:55Z2023-01-01T00:00:00Zdc.title: ANALISA GEOTEKNIK PERKUATAN TANAH PADA KERUSAKAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA (Studi Kasus Jalan Rancacili)
dc.contributor.author: Putri, Reksha Andaru
dc.description.abstract: Jalan memiliki peran penting untuk keberlangsungan lalu lintas, oleh karna itu
sebagaimana mestinya jalan aman untuk digunakan di antara nya adalah jalan yang
tidak memiliki retakan dan lubang pada area jalan itu sendiri. Namun berberbeda
dengan kondisi jalan di ruas jalan Rancacili Kelurahan Derwati Kecamatan
Rancasari Kota Bandung yang memiliki kondisi jalan berulang, dan terjadinya
penurunan tanah yang seharusnya rata dengan aspal, jika hal ini terus dibiarkan
maka jalan yang seharusnya aman saat dilalui bisa jadi menjadi tidak aman ketika
dilalui kendaraan. Hal yang mungkin menyebabkan terjadinya kerusakan jalan ini
diakibatkan oleh banyaknya truk bermuatan besar yang sering kali melewati ruas
jalan ini. Metode penelitian yang dilakukan pada studi kasus ini menggunakan
metode eksperimen yang dimana memerlukan data dari lapangan untuk digunakan
sebagai alat uji coba di laboraturium, serta metode kuantitatif yang dibantu
menggunakan metode elemen hingga. Hasil perhitungan yang dikalkulasi
mengunakan perangkat lunak metode elemen hingga 2 dimensi dengan keluaran
data berupa angka aman. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
diperoleh beberapa alternatif perkuatan, yaitu penanganan menggunakan geotekstil,
cerucuk kayu, namun nilai yang memenuhi syarat minimum Safety Factor
merupakan penanganan dengan menggunakan cerucuk kayu yang dipancang
dengan kedalaman 4meter sebanyak 5 buah dan didapat nilai SF = 1.8204 > 1.5
dengan nilai pergeseran total 14 cm.
2023-01-01T00:00:00ZANALISA DAERAH BANJIR PADA WILAYAH KEMANG RAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN METODE MODIFIKASI RASIONAL (MMR)Paath, Rafly Febriansyahhttps://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/1077682024-01-10T07:19:29Z2023-01-01T00:00:00Zdc.title: ANALISA DAERAH BANJIR PADA WILAYAH KEMANG RAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN METODE MODIFIKASI RASIONAL (MMR)
dc.contributor.author: Paath, Rafly Febriansyah
dc.description.abstract: Jakarta merupakan floodplain, dimana 40% diantaranya terletak di bawah permukaan laut. Perkembangan kota Jakarta dengan infrastruktur tata air yang tidak mencukupi menyebabkan tingginya penggunaan air tanah yang pada gilirannya mengakibatkan banjir.Kemang merupakan salah satu wilayah di Jakarta bagian selatan yang selalu terkena dampak banjir karena curah hujan tinggi dan tata kota yang cukup padat dengan bangunan infrastruktur. Salah satu alasan banjir yang terjadi di Kemang adalah drainase yang tidak dapat menampung debit banjir ketika hujan turun.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan perhitungan metode modifikasi rasional (mmr), dimana penulis mengumpulkan dan menganalisa data yang kemudian akan direduksi serta disajikan dengan sejelas mungkin agar mudah dipahami. Dapat disimpulkan bahwa wilayah Kemang Raya tidak dapat menampung banjir dengan debit 9,132 m/detik sedangkan debit tampung 3,268 m/detik, wilayah proyeksi tidak dapat menampung hujan rencana yang terjadi. Hal ini mengakibatkan banjir yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurangnya wilayah resapan air dan kurangnya efisiensi pada drainase. Dengan menggunakan kolam retensi dengan luas 15.22 m2 dan kedalaman 3m, banjir yang terjadi di wilayah Kemang Raya dapat tertampung dan tersalurkan ke sungai terdekat dengan bantuan pompa air yang memiliki debit 2,54 liter/detik.
2023-01-01T00:00:00ZANALISIS DAMPAK AKTIVITAS DI PASAR KIARACONDONG KOTA BANDUNG TERHADAP KINERJA LALU LINTASSantika, Novihttps://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/1077672024-01-10T07:16:20Z2023-01-01T00:00:00Zdc.title: ANALISIS DAMPAK AKTIVITAS DI PASAR KIARACONDONG KOTA BANDUNG TERHADAP KINERJA LALU LINTAS
dc.contributor.author: Santika, Novi
dc.description.abstract: Pasar Kiaracondong kota Bandung merupakan salah satu pasar tradisional yang menciptakan pergerakan manusia dan barang yang begitu besar. Hal ini juga menyebabkan masalah lalu lintas, salah satunya adalah hambatan samping. Besarnya hambatan samping sangat mempengaruhi kapasitas jalan dan kecepatan kendaraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kinerja lalu lintas berdasarkan perhitungan Level of Service (LOS), derajat kejenuhan jalan, dan menganalisa kinerja lalu lintas berdasarkan dampak hambatan samping yang ditimbulkan oleh kegiatan perdagangan di jalan tersebut. Penelitian yang dilakukan adalah survey volume lalu lintas untuk melihat tingkat kepadatan kendaraan, kemudian survey hambatan samping untuk melihat besaran dampak buruknya. Penelitian dilakukan pada 2 ruas jalan di jalan Jend. Ibrahim Adjie (bawah flyover Kiaracondong). Perhitungan selanjutnya digunakan dengan pedoman kapasitas jalan tahun 2014 untuk jalan kota. Hasil analisis data penelitian diperoleh Hambatan Samping masuk dalam katogeri tinggi (T) yakni pada segmen 1 sebesar 751/jam dan segmen 2 sebesar 793/jam. Selain itu nilai Derajat Kejenuhan (Dj) tertinggi berada pada angka 1,0 untuk segmen 1 dan 1,05 untuk segmen 2, sehingga tingkat pelayanannya adalah F dengan arus tidak stabil. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan jalan Jend. Ibrahim Adjie (bawah flyover Kiaracondong) sudah sangat jenuh sehingga perlu dilakukan peningkatan kinerja jalan.
2023-01-01T00:00:00ZANALISA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL PADA JALAN KEBON KAWUNG - PASIR KALIKI KOTA BANDUNGNovanto, Nicholas Naldohttps://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/1077662024-01-10T07:16:31Z2023-01-01T00:00:00Zdc.title: ANALISA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL PADA JALAN KEBON KAWUNG - PASIR KALIKI KOTA BANDUNG
dc.contributor.author: Novanto, Nicholas Naldo
dc.description.abstract: Peningkatan kendaraan bermotor di Kota Bandung dapat mempengaruhi analisis
simpang bersinyal maupun tidak bersinyal. Simpang tak bersinyal di jalan Kebon
Kawung - jalan Pasir Kaliki merupakan salah satu jalan di Kota Bandung yang termasuk
dalam jalan kotamadya dan berada pada kawasan komersial dan tempat tinggal
masyarakat. Tingkat kemacetan bisa terjadi akibat dari beberapa faktor antara lain;
volume kendaraan yang melewati jalan tersebut, kondisi fisik jalan tersebut dan kondisi
di sekitar jalan. Beberapa hal ini bisa menjadi tolak ukur pada saat melakukan analisis
terhadap jalan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja Kebon
Kawung - Pasir Kaliki dengan menggunakan metode PKJI 2023 dan melakukan
pemodelan dengan PTV Vissim Student Version. Dengan melakukan survei lalu lintas
selama 7 hari dan menggunakan metode Reverse Moving Hourly Internal (RMHI) yang
melaksanakannya dengan interval 15 menit minimal 2 jam selama rentang waktu pagi,
siang dan sore. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan beberapa alternatif
lalu lintas, pada simpang Kebon Kawung - Pasir Kaliki digunakan alternatif dengan
memberlakukan ganjil genap selama jam sibuk pada simpang tersebut. Untuk hari hari
kerja (Kamis, 13 April 2023) menghasilkan kapasitas 2843 smp/jam, derajat kejenuhan
0,84, tundaan simpang -12,12 detik dan peluang antriannya 28,90% - 90,07%. Untuk
akhir pekan (Sabtu, 15 April 2023) mengahasilkan kapasitas 2698 smp/jam, derajat
kejenuhan 0,84, tundaan simpang -8,79 detik dan peluang antrian sebesar 30,13% -
96,55%. Dalam arti alternatrif rekomendasi yang dipilih sesuai dengan target yaitu DS<1.
2023-01-01T00:00:00ZSTUDI KAPASITAS PONDASI PADA GEDUNG LIPI BANDUNG MENGACU PADA PERATURAN PEMBEBANAN GEMPA SNI 1726-2019Fadhil, Muhammad Faishalhttps://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/1077652024-01-08T02:51:36Z2022-01-01T00:00:00Zdc.title: STUDI KAPASITAS PONDASI PADA GEDUNG LIPI BANDUNG MENGACU PADA PERATURAN PEMBEBANAN GEMPA SNI 1726-2019
dc.contributor.author: Fadhil, Muhammad Faishal
dc.description.abstract: Pondasi merupakan struktur bangunan yang penting dalam bidang konstruksi karena berfungsi sebagai penompang sebuah bangunan. Pondasi harus direncanakan dengan tepat untuk menajaga kestabilan bangunan. Pondasi Bore Pile merupakan pondasi yang dibangun dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, kemudian diisi dengan tulangan dan dicor. Bore Pile dipakai pada tanah dasar yang kokoh mempunyai daya dukung yang besar.
Kelebihan pondasi Bore Pile adalah pemasangan yang tidak menciptakan gangguan suara, kebisingan, maupun getaran karena prosesnya dilakukan secara manual dan tidak menggunakan mesin pemukul. Jadi, selama dalam proses pemasangan berlangsung, lingkungan yang berada di sekitar proyek tidak terganggu dan proses ini juga tidak beresiko terhadap bangunan yang berada di sekitar tempat tersebut. Berdasarkan analisis kapsitas daya dukung pondasi dapat diketahui nilai kapasitas dukung ultimit yang harus ditahan oleh pondasi. Analisis perhitungan kapasitas daya dukung pondasi yang menggunakan metode Skemton dan Resse&O’Neill dan data penyelidikan tanah diperoleh dari hasil pengujian SPT.
Hasil perhitungan analisis kapasitas daya dukung pondasi bore pile diperoleh nilai kapasitas daya dukung ultimit pondasi dengan metode Skemton sebesar 1516,97 ton, sedangkan dengan metode Resse&O’Neill sebesar 1531,52 ton. Untuk nilai Q ijin dengan metode skemton sebesar 606,79 ton, sedangkan dengan metode Resse&O’Neill sebesar 612,60 ton. Dari perbandingan dua metode di peroleh bahwa pondasi bore pile dengan metode Skemton dan Resse&O’Neill sudah sesuai dan aman dari segi faktor keamanan. Kapasitas daya dukung tiang kelompok (Qall grup) sebesar 18203,7 ton dan berat total (V) sebesar 11770,64 ton artinya pondasi mampu menahan beban yang ada.
2022-01-01T00:00:00ZPERBANDINGAN METODE KONSTRUKSI KONVENSIONAL DAN SISTEM MODULAR DALAM MEMBANGUN RUMAH TIPE 72Adilah, Muhammad Arifhttps://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/1077642024-01-08T02:48:10Z2023-01-01T00:00:00Zdc.title: PERBANDINGAN METODE KONSTRUKSI KONVENSIONAL DAN SISTEM MODULAR DALAM MEMBANGUN RUMAH TIPE 72
dc.contributor.author: Adilah, Muhammad Arif
dc.description.abstract: Pada umumnya rumah konvensional masih menggunakan material bata merah pada dinding, dan material beton pada kolom, balok, dan plat kantilever. Seiring berkembangnya teknologi konstruksi, maka ditemukanlah inovasi rekayasa material konvensional menggunakan Sistem Modular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan rencana anggaran biaya rumah tipe 72/99 yang menggunakan analisa Modular dengan konstruksi konvensional.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode analisis deskriptif dengan jenis job analisis yaitu penelitian yang bukan bersifat eksperimen. Data yang diperlukan berupa RAB rumah tipe 72/99, data Modular, dan data penunjang lainya. Dari data tersebut diolah untuk mengetahui RAB dan standar yang digunakan pada rumah Modular dan rumah konvensional. Sehingga dapat diketahui perbandingan biaya dari rumah konvensional dan rumah Modular.
Standar yang digunakan pada rumah konvensional yaitu gabungan antara SNI dan analisa dari proyek. Khusus untuk material Modular menggunakan standar Modular yang telah diuji sebelumnya.
Biaya Konstruksi rumah modular memang lebih tinggi , Harga rumah Modular per m2 adalah sebesar Rp.5.588.265,56. Sedangkan untuk biaya upah jauh lebih murah disbanding konstruksi konvensional, dan sistem modular dirasa dapat mengakselerasi konstruksi pembangunan lebih cepat hingga 95% dibandingkan dengan konstryksi konvensional
2023-01-01T00:00:00ZANALISIS KERUSAKAN PERKERASANAN RIGID DITINJAU DARI DAYA DUKUNG TANAH DAN VOLUME LALU LINTAS PADA RUAS JALAN RANCACILI KECAMATAN RANCASARI KOTA BANDUNG.Nugraha, Muhamad Syahdan Akbarhttps://repository.widyatama.ac.id/handle/123456789/1077632024-01-08T02:35:11Z2023-01-01T00:00:00Zdc.title: ANALISIS KERUSAKAN PERKERASANAN RIGID DITINJAU DARI DAYA DUKUNG TANAH DAN VOLUME LALU LINTAS PADA RUAS JALAN RANCACILI KECAMATAN RANCASARI KOTA BANDUNG.
dc.contributor.author: Nugraha, Muhamad Syahdan Akbar
dc.description.abstract: Seiring berjalan-nya waktu perlu adanya persiapan daya dukung tanah yang
memadai untuk menghadapi pelonjakan volume lalu lintas di jalan rancacili yang
disebabkan oleh peningkatan aktivitas pada jalan tersebut. Ada beberapa aspek
yang penulis tinjau disini yaitu mengenai CBR (California Bearing Ratio), Daya
dukung tanah, dan Volume lalu lintas. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan cara survey langsung keadaan rill di lapangan dan uji
laboratorium. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil CBR eksisting di lapangan
dengan menggunakan metode DCP (Dynamic Cone Penetration) dengan jumlah 7
titik pengujian didapat hasil CBR rata-rata sebesar 9,25% dengan CBR maksimum
14,33% dan minimum 3,50% dengan ini didapat data daya dukung tanah sebesar
4,271 Ton. Untuk volume lalu lintas di lokasi dilakukan survey 2 hari umtuk
weekday dan weekend. Pada survey ini didapat hasil sebanyak 9125 kendaraan
bermotor yang melintas di ruas jalan tersebut dari berbagai jenis kendaraan mulai
dari roda 2, roda 3 dan roda 6 seperti motor,mobil,truk dan truk sumbu. Dari hasil
survey ini didapat beban kendaraan yang cukup mempengaruhi mulai dari
kendaraan beban maksimal 8 Ton,18 Ton hingga 25 ton. Dari uji laboratorium
didapan nilai CBR laboratorium sebesar 11,83% . Sehingga dapat disimpulkan
bahwa factor yang mempengaruhi kerusakan jalan di ruas jalan Rancacili,
Kecamatan Rancasari, Kota bandung ini disebabkan oleh daya dukung tanah yang
tidak memadai dan volume lalu lintas yang melebihi batas kekuatan tanah.
2023-01-01T00:00:00Z