Hubungan piutang dan kewajiban jangka pendek pada neraca dengan tingkat likuiditas perusahaan (Studi Kasus pada PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet Inkaba Bandung)
No Thumbnail Available
Date
2008-08
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Universitas Widyatama
Abstract
Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu
aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, piutang, surat
berharga, persediaan. Dari aktiva lancar tersebut, piutang merupakan aktiva lancar
yang paling likuid setelah kas dibandingkan dengan aktiva lancar yang lain.
Likuiditas merupakan ketersediaan kas dimasa depan setelah memperhitungkan
hutang jangka pendek yang ada. Jadi semakin besar aktiva lancar yang bisa
dikonversikan menjadi kas dan semakin kecil kewajiban jangka pendek
perusahaan maka semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, begitu juga
sebaliknya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang
signifikan antara piutang dan kewajiban jangka pendek pada neraca dengan
tingkat likuiditas perusahaan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
independen yaitu piutang (X1), kewajiban jangka pendek (X2) dan satu variable
dependen yaitu tingkat likuiditas perusahaan (Y). Penelitian ini dilaksanakan di
PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet Inkaba. Metode penelitian yang
digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif analitis dengan
pendekatan studi kasus. Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah neraca
PT Agronesia Divisi Industri Teknik Karet Inkaba periode tahun 2003 sampai
dengan tahun 2007. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan
langsung terhadap sumber data yang akan dianalisis.
Dari perhitungan dengan menggunakan metode statistik ternyata antara
piutang dan kewajiban jangka pendek pada neraca dengan tingkat likuiditas
perusahaan terdapat hubungan korelasi positif. Hal ini ditunjukkan dengan hasil
perhitungan koefisien korelasi ganda diantara ketiga variabel tersebut sebesar
0,997 hubungan ini secara kualitatif dapat dinyatakan sangat erat. Selain itu untuk
pengujian hipotesis dengan menggunakan uji signifikansi diperoleh Fhitung
(165,917) dan Ftabel (19,00), ini berarti Fhitung Ftabel, menunjukkan ditolaknya
hipotesis nol.
Berdasarkan hasil pengujian statistik tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara piutang dan kewajiban jangka
pendek pada neraca dengan tingkat likuiditas perusahaan.
Description
Keywords
Hubungan piutang dan kewajiban jangka pendek