Communities in DSpace
Select a community to browse its collections.
Now showing 1 - 5 of 6
ACADEMIC PUBLICATIONS Digital Collection of Research Report Widyatama University LibraryFINAL ASSIGNMENT (Bachelor and Vocational Degree) Tugas Akhir Program D3 Dan S1LECTURER JOURNAL MASTER THESIS MASTER THESISSTUDENT JOURNAL
Recent Submissions
Item
Proses Kreatif Film Fiksi “Detak Detik” Peran Sutradara
(Program Studi Produksi Film dan Televisi, Universitas Widyatama, 2024) Joel Mark Nicander
Karya film fiksi berjudul Detak Detik ini merupakan syarat kelulusan dari
Program Studi Produksi Film dan Televisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Widyatama Bandung. Karya ini ditujukan untuk menguraikan secara
rinci proses pembuatan film pendek fiksi berjudul Detak Detik yang bergenre
drama romansa, dengan fokus khusus pada peran penulis sebagai Sutradara. Karya
film ini berdurasi total 29 menit ini diawali dari praproduksi, produksi, dan pasca
produksi, serta mengabadikan pengalaman penulis dalam memahami naskah film
untuk menjadi visual, merencanakan visual yang akan dibuat, memimpin tim
produksi khusus penyutradaraan dan menjadikan naskah tersebut ke dalam bentuk
visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses menjadi sutradara
memerlukan beberapa tahapan kunci, yakni: menganalisis naskah, menganalisis
karakter, mencari lokasi untuk melakukan syuting, memimpin proses produksi
agar berjalan lancar, dan bertanggung jawab atas semua proses produksi.
Tantangan utama yang dihadapi penulis meliputi menginterpretasikan naskah,
membuat perencanaan yang matang, pemecahan permasalahan yang ada,
memastikan visual sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat. Selain itu,
Karya ini juga meyakinkan penulis bahwa kolaborasi dengan produser, penata
kamera, penulis naskah, seluruh tim produksi dan aktor sangat penting untuk
mewujudkan visi kreatif dari skenario ke dalam bentuk audio visual. Kesimpulan
dari karya ini adalah keberhasilan pembuatan film pendek fiksi sangat bergantung
pada keseluruhan proses produksi mulai dari pra produksi, produksi, hingga pasca
produksi selain itu juga bergantung pada kerjasama tim produksi. Proses kreatif
dalam sutradara memerlukan kemampuan adaptasi dan komunikasi yang efektif
untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul selama produksi. Penulis
berharap karya ini dapat memberikan wawasan praktis bagi sutradara dan
pembuat film pemula dalam mengelola proses kreatif dan teknis pembuatan film
pendek.
Item
PERANCANGAN FILM DRAMA PENDEK “SASAK PANGIRIMAN”
(Program Studi Produksi Film dan Televisi, Universitas Widyatama, 2023) Iqlima Meidha D’Zijarmansyah
Karya ini bertujuan untuk menguraikan atau menjelaskan secara rinci Proses
pembuatan film pendek fiksi berjudul Sasak Pangiriman yang bergenre drama
keluarga, dengan fokus khusus pada peran penulis sebagai asisten sutradara. Karya
ini dengan total durasi dua puluh lima (25) menit melibatkan tahapan praproduksi,
produksi, dan pascaproduksi.
Film ini menceritakan perjuangan seorang ibu single parent bernama Bu
Neneng yang bekerja sebagai kurir paket untuk menghidupi keluarganya, Galu dan
ibunya Enin. Dalam hal ini, laporan tugas akhir ini bertujuan untuk menjelaskan
secara rinci proses penciptaan karya film Sasak Pangiriman dengan fokus pada
peran asisten sutradara.
Hasil penciptaan menunjukan bahwa peran asisten sutradara memiliki peran
penting dalam membantu sutradara untuk tetap fokus pada visinya, beberapa
tahapan yang harus dilalui sebagai asisten sutradara mulai dari mengatur jadwal
harian produksi, menjadi penghubung antara sutradara dengan kru lainnya seperti
produser, DOP, art director, editor di dalam film, dan memperhatikan continuity
pengadegan dalam film.
Kesimpulan dari karya ini adalah keberhasilan pembuatan film pendek fiksi
drama sangat bergantung pada keseluruhan proses produksi mulai dari praproduksi,
produksi dan pascaproduksi selain itu juga bergantung pada kerjasama tim
produksi. Proses kreatif menjadi asisten sutradara harus pandai dalam mengelola
penjadwalan, tegas dalam mengambil keputusan, serta pandai berkomunikasi
dengan jelas dan efektif.
Item
PERANCANGAN FILM FIKSI PENDEK BERJUDUL DETAK DETIK
(Program Studi Produksi Film dan Televisi, Universitas Widyatama, 2024) Habiebul Haromain Maulana
Karya film fiksi berjudul Detak Detik ini merupakan syarat kelulusan dari Program
Studi Produksi Film dan Televisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Widyatama Bandung. Karya ini bertujuan untuk menguraikan secara rinci proses
pembuatan film pendek fiksi berjudul Detak Detik yang bergenre drama romansa,
dengan fokus khusus pada peran penulis sebagai produser. Karya dengan total durasi
29 menit ini melibatkan tahapan praproduksi, produksi, dan pascaproduksi, serta
mengabadikan pengalaman penulis dalam mengelola waktu, dana, tim produksi dan
merencanakan pemasaran untuk film yang dibuat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses menjadi produser memerlukan
beberapa tahapan kunci, yakni: perencanaan anggaran biaya, pembuatan jadwal selama
produksi, pembentukan tim, memerhatikan proses produksi agar berjalan lancar,
bertanggung jawab atas semua proses produksi. Tantangan utama yang dihadapi
penulis meliputi pembuatan anggaran dana yang sesuai, pencarian dana, memastikan
proses produksi sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat, memasarkan film sesuai
dengan visi nya. Selain itu, Karya ini juga meyakinkan penulis bahwa kolaborasi
dengan sutradara, penulis naskah, seluruh tim produksi dan aktor sangat penting untuk
mewujudkan visi kreatif dari skenario ke dalam bentuk visual.
Kesimpulan dari karya ini adalah keberhasilan pembuatan film pendek fiksi sangat
bergantung pada keseluruhan proses produksi mulai dari pra produksi, produksi,
hingga pasca produksi selain itu juga bergantung pada kerjasama tim produksi. Proses
kreatif dalam produser memerlukan kemampuan adaptasi dan komunikasi yang efektif
untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul selama produksi. Penulis berharap
karya ini dapat memberikan wawasan praktis bagi produser dan pembuat film pemula
dalam mengelola proses kreatif dan teknis pembuatan film pendek.
Item
PERANCANGAN FILM DRAMA PENDEK “SASAK PANGIRIMAN”
(Program Studi Produksi Film dan Televisi, Universitas Widyatama, 2024) Farisya Salsabila Azzahra
“Sasak Pangiriman” merupakan film drama pendek yang menceritakan perjuangan seorang ibu single mother bernama Bu Neneng yang bekerja sebagai kurir paket untuk menghidupi keluarganya, Galu dan Enin. Dalam hal ini, laporan tugas akhir ini bertujuan untuk menguraikan proses penciptaan karya film “Sasak Pangiriman” dengan fokus pada peran penulis sebagai penulis skenario.
Dalam metode penciptaan, penulis melakukan tiga (3) tahapan proses kreatif, di antaranya yaitu tahap praproduksi, tahap produksi, dan tahap pascaproduksi. Dalam proses penulisan skenario, penulis menggunakan teori penulisan struktur tiga (3) babak atau Three-Act Structure, merujuk kepada buku yang ditulis oleh seorang penulis skenario asal Amerika, Syd Field, yang berjudul “Screenplay: The Foundations of Screenwriting (1979)”. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumen.
Hasil penciptaan menunjukkan bahwa penulis skenario memiliki peran penting dalam suatu penciptaan karya film. Beberapa tahapan yang harus dilalui penulis skenario di antaranya mulai dari pencarian ide, pengembangan konsep cerita, menyusun premis dan treatment cerita, menulis skenario, revisi dan penyempurnaan naskah, sampai dengan finalisasi skenario. Peran penulis skenario dalam pemberian makna pada suatu karya film juga merupakan hal yang penting, karena film yang berkualitas adalah selain dapat memberikan hiburan, tetapi juga dapat memberikan edukasi dan menyampaikan pesan untuk banyak orang.
Kesimpulan dari penciptaan ini adalah keberhasilan penciptaan suatu karya film sangat dipengaruhi oleh kualitas skenario, kerja sama tim produksi, dan kualitas akting aktor. Penulis berharap karya film ini dapat menjadi representasi perjuangan para ibu, khususnya ibu single parent dan dapat menginspirasi banyak orang.
Item
FILM DOKUMENTER “BANGRENG SENI SUNDA DI PARAPATAN JALAN” PERAN: DOKUMENTARIS
(Program Studi Produksi Film dan Televisi, Universitas Widyatama, 2024) Anggi Lestari Paja
Film dokumenter “Bangreng seni Sunda di parapatan jalan” merupakan
syarat kelulusan Program Studi Produksi Film dan Televisi, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Widyatama. Penulisan membahas proses pembuatan
film dokumenter budaya berdurasi 26 menit yang melibatkan tahapan praproduksi,
produksi, dan pasca produksi. Dalam perancangan film dokumenter penulis
berperan sebagai dokumentaris yang bertanggung jawab dalam periset, membuat
naskah, praproduksi, produksi, dan tahap pasca produksi.
Mengkaji kesenian tradisional “Bangreng, Seni Sunda di Parapatan Jalan”
di Jawa Barat sebagai bagian dari warisan budaya dengan nilai historis dan sosial
tinggi. Kesenian Bangreng, berasal dari Terbang Buhun, mencerminkan kehidupan
sosial dan spiritual masyarakat serta menjadi simbol identitas budaya di tengah arus
modernisasi. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif,
dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi tua berperan penting dalam
mentransfer pengetahuan kesenian Bangreng kepada generasi muda, meskipun
menghadapi tantangan seperti kurangnya minat dan pengaruh budaya luar.
Penelitian ini mengusulkan judul dokumenter “Bangreng, Seni Sunda di Parapatan
Jalan” yaitu kesenian tradisional berasal dari kesenian terbang dan ronggeng di
kabupaten Sumedang. Judul ini menggambarkan filosofi Sunda pada suatu kondisi
dipersimpangan jalan di era kemajuan zaman yang berdampak pada budaya dan
bentuk kesenian sunda yang berevolusi dari masa ke masa hingga masa kini.
Dokumenter ini diharapkan meningkatkan pemahaman dan apresiasi
masyarakat terhadap kesenian tradisional yang kaya akan nilai budaya dan
lingkungan. Dukungan pemerintah, lembaga budaya, dan media massa sangat
penting dalam upaya pelestarian ini. Pembuatan film dokumenter diidentifikasi
sebagai solusi efektif untuk mendokumentasikan kesenian Bangreng serta
menjadikan pencerahan terhadap Masyarakat luas. Kolaborasi antara komunitas
lokal, pemerintah, akademisi, dan media diperlukan untuk film dokuemnter ini,
sehingga kesenian Bangreng dapat dikenal dan terus hidup.